
Padang, 3 September 2025 — Merespons dinamika yang muncul pasca aksi demonstrasi pada Senin, 1 September 2025, BEM KM Universitas Andalas bersama DPM, para Gubernur BEM Fakultas, serta Ketua BEM se-UNAND resmi menyampaikan Pakta Integritas. Pernyataan sikap tersebut berlangsung di Gedung Pusat Kreativitas Mahasiswa UNAND pada Rabu (03/09) pukul 13.00 WIB.
Aksi pada 1 September sebelumnya mengusung sejumlah tuntutan, di antaranya penghapusan tunjangan anggota DPR, reformasi Polri, percepatan pengesahan RUU Perampasan Aset, serta isu-isu lain. Gelombang demonstrasi yang diikuti ratusan mahasiswa dari berbagai universitas di Sumatera Barat, komunitas pengemudi ojek online, hingga masyarakat luas, berlangsung damai selama tiga jam (15.00–18.00 WIB). Aksi tersebut berujung pada penandatanganan Pakta Integritas oleh Ketua DPRD Sumatera Barat, Drs. H. Muhidi, M.M., bersama para perwakilan fraksi. Kegiatan itu turut dihadiri Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy.
Meski berlangsung tertib, sebagian pihak menilai aksi ini memiliki indikasi ditunggangi kepentingan tertentu. Beberapa peserta bahkan mengungkapkan bahwa aspirasi mereka tidak sepenuhnya terakomodasi, sebab ruang komunikasi dinilai terbatas serta porsi pembicara dianggap kurang mewakili.
Menanggapi kondisi tersebut, BEM KM UNAND segera menggelar konsolidasi bersama perwakilan fakultas. Dari proses ini, disepakati Pakta Integritas yang berfungsi mempertegas bahwa BEM UNAND dan seluruh elemen mahasiswa UNAND independen serta tidak memiliki afiliasi dengan kelompok berkepentingan pada aksi 1 September lalu.
Deffan Adiya Sopandy, selaku Menteri Kebijakan Daerah BEM KM UNAND, menekankan konsistensi gerakan mahasiswa UNAND untuk tetap berpihak kepada rakyat:
“Seluruh Gubernur dan Ketua BEM se-UNAND satu suara: tidak ada tunggangan maupun kepentingan tersembunyi dalam gerakan ini. Kami benar-benar berjuang untuk kepentingan masyarakat dan memperjuangkan kebenaran. Pakta Integritas yang kami keluarkan menjadi bukti sekaligus penegasan posisi kami.”
Melalui pernyataan ini, BEM KM UNAND berharap publik memperoleh kejelasan atas isu yang berkembang pasca aksi 1 September, sekaligus menegaskan komitmen mahasiswa UNAND untuk senantiasa bersikap kritis, independen, serta berpihak pada masyarakat.